Kamis, 17 Januari 2013

Struktur dan Desain Organisasi Modern



      ANALISIS PENERAPAN STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI MODERN DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA (UNS)


Struktur organisasi bisa memiliki efek yang signifikan terhadap anggota-anggotanya. Adanya kaitan struktur organisasi dengan kinerja dan kepuasan karyawan. Tidak semua orang lebih menyukai kebebasan dan fleksibilitas dalam struktur organisasi. Sebagian orang bisa produktif dan merasa puas ketika tugas-tugas pekerjaan dibakukan dan ambiguitas diminimalkan (artinya struktur yang digunakan bersifat mekanistis). Karenanya, setiap pembahasan mengenai efek desain organisasi terhadap perilaku karyawan harus mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual, sehingga akan tercipta preferensi karyawan terhadap spsesialisasi pekerjaan, rentang kendali, serta sentralisasi. Apakah struktur organisasi itu? Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
 
   

      A.  Pengertian struktur dan desain organisasi
       1. Struktur Organisasi
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi.

2.  Desain Organisasi
Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi. Desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
3.  Empat Keputusan Manajerial dan Tiga Dimensi Struktur Organisasi
            a. Keputusan Manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
Empat keputusan manajerial  sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi :
1)      Pembagian kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar. Disamping itu, pembagian kerja (spesialisasi) mengandung konsekuensi - konsekuensi pada perilaku para karyawan, seperti menurunkan keterlibatan dan kepuasan kerja karyawan, menimbulkan kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton, mengakibatkan tingkat keterkaitan karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi yng mengarah kepada ketidakefisienan.
Contoh: Seorang Account Representative pada Kantor Pajak yang memiliki pekerjaan khusus seperti  pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak (WP) à Pendelegasian Kewenangan à Proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam organisasi.
2)      Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
3)      Pembagian Departemen. Cara organisasi dibagi secara struktural. Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic departementalization), berdasarkan produk (product departementalization), berdasarkan pelanggan (customer departementalization). Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan tipe Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang dikenal segabai desain organisasi campuran (hybird design) atau sering juga disebut mixed departementation. Sebagai contoh, suatu organisasi industri besar mungkin diorganisasi menurut wilayah pada tingkat horizontal pertama, dan tingkatan-tingkatan selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.

Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tipe Departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat dijumpai dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan organisasi beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek positif spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional menjadi semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang, memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada direktur organisasi.
Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan-kebaikan antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik, koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan, beban manajemen pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang; dan pertanggung jawaban lebih jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya antara lain: kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan biaya operasional organisasi, karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi sumber daya dan peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.

4)      Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
B. Tiga Dimensi Struktur Organisasi
1.Kompleksitas
               Kompleksitas adalah Kompleksitas merujuk pada tingkatan diferensiasi yang ada di dalam sebuah organisasi. , mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Diferensiasi Horisontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan dan tingkat pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi Vertikal, merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak tingkatan yang terdapat diantara top management dan tingkat hirarki yang paling rendah, makin besar pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top manajer untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
Diferensiasi Spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertikal, artinya adalah mungkin untuk memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah dan jarak.
2.Formalisasi
Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus melakukannya.Dengan demikian formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi.
Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi.
3.Sentralisasi Vs Desentralisasi
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut Desentralisasi. Dalam Sentralisasi harus memperhatikan  Sentralisasi hanya memperhatikan struktur formal dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
a.    Hanya memperhatikan struktur formal.
b.    Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
c.    Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
d.   Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
 Keuntungan desentralisasi :             
a.     Setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
b.     Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
c.     Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
d.   Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
e.    Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
a.    Keputusan komprehensif yang akan diambil.
b.    Penghematan dan lebih efektif
C.  Alternatif Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak organisasi atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Keputusan lebih banyak dilakukan pada level organisasi lebih bawah. Kondisi seperti ini disebut sebagai desentralisasi pengambilan keputusan. Perubahan ini dimaksudkan agar terjadi efisiensi manajerial dan meningkatkan kepuasan para karyawan. Dengan desentralisasi dengan demikian memberi kesempatan karyawan level bawah ikut bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya. Hanya saja tidak selamanya desentralisasi pengambilan keputusan itu dikehendaki semua karyawan. Ada sebagian unit organisasi dan karyawan yang bekerja di dalamnya merasa puas dengan desentralisasi karena mereka bisa berinovasi tanpa adanya hambatan dari level organisasi atas. Situasi ini misalnya cocok untuk unit organisasi R & D, akan tetapi sebagian karyawan yang lain justru tidak tertarik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan karena rutinitas pekerjaan sehari-hari seperti karyawan yang melakukan pekerjaan produksi. Penjelasan ini menegaskan bahwa desentralisasi tidak selalu cocok untuk semua unit organisasi.
       Tabel 1. Keuntungan Desentralisasi
Desentralisasi Rendah
(Sentralisasi Tinggi)

Desentralisasi Tinggi
(Sentralisasi Rendah)

1.      Mengeliminasi tambahan tanggung jawab yang tidak dikehendaki oleh orang yang melakukan pekerjaan rutin.
2.      Memungkinkan keputusan yang krusial dibuat oleh mereka yang mempunyai pandangan luas (big picture).

1.      Dapat mengurangi level manajemen dan membuat organisasi menjadi semakin ramping.
2.      Memberi kesempatan kepada karyawan yang berhadapan langsung dengan masalah membuat keputusan sendiri.


D.  Model Desain Organisasi
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputu­san dan besaran satuan kerja.
1. Desain Organisasi Mekanistik:
  1. Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
  2. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui perasaan takut dan sanksi.
  3. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
  4. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
  5. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
  6. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
  7. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
       2. Desain Organisasi Orgranik.
  1. Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
  2. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi.
  3. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
  4. Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
  5. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
  6. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
  7. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
3.Organisasi birokratik
Organisasi birokratik memiliki banyak kemiripan dengan organisasi mekanik. Dimensi kompleksitas dan formalisasinya sama sama tinggi, namun pembedanya pada sentralsasi yang rendah.

E.  Desain Struktural Modern
 Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model struktural lebih baru yang telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut:

1.                            Organisasi Proyek
Organisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi yang memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian dan pengembangan dan koordinasi. Sebagai contoh, proyek pengembangan produk baru, proyek perluasan bangunan pabrik, survei pasar dan sebagainya. Struktur proyek diciptakan bila manajemen mamutuskan untuk memusatkan sejumlah besar kekuatan dan sumber daya organisasi untuk suatu periode tertentu pada pencapaian suatu tujuan proyek khusus. Seorang manajer proyek mempunai wewenang lini untuk memimpim para anggota tim selama jangka waktu proyek. Setelah proyek selesai, tim dibubarkan,dan para anggota tim kembali ke departemen-Departemen fungsional asalnya.
                             
Berbagai Tipe Struktur Proyek:
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi proyek individual. Struktur ini hanya terdiri dari manajer proyek. Yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya. Tipe kedua adalah organisasi proyek staf. Dengan tipe sturktur ini, manajer proyek mempunyai staf pendukung yang disediakan bagi kegiatan-kegiatan poyek. Tetapi tugas-tugas fungsional pokok organisasi dilaksanakan oleh departemen-departemen lini tradisional. Variasi ketiga adalah organisasi proyek Intermix dimana didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung kepadnya. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.

2.    Organisasi Matriks
Bila struktur proyek diimplementasikan terhadap struktur fungsional , hasilnya adalah sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matriks organization) dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek, plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan. Jadi, Organisasi matriks adalah organisasi proyek plus organisasi fungsional dan bukan hanya variasi dari organisasi proyek. Hamparan proyek memberikan dimensi horizontal (lateral) pada orientasi vertikal tradisional dalam sturktur fungsional. Bentuk organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat apabila :
a.       Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
b.      Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
c.       Banyak keterampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
d.      Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.

3.      Organisasi Bentuk Bebas
Tipe organsasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matrisk adalah struktur organisasi modern bentuk bebas, kadang-kadang disebut Naturalistik atau organik. Tipe-tipe bentuk bebas dapat dipandang sebagai perluasan pola Desentralisasi. Disamping itu, ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini. Pertama, organisasi bentuk bebas mengggunakan secara ekstensif sistem informasi yang dikomputerisasikan, terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organsasional. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.

F.   Faktor Penting dalam Mendesain Organisasi
Meskipun banyak hal bisa mempengaruhi pilihan struktur yang tepat bagi suatu organisasi, lima faktor berikut adalah yang paling umum: ukuran, siklus hidup, strategi, lingkungan, dan teknologi.
1.      Organisasi ukuran
Sebuah organisasi yang lebih besar menjadi, struktur yang lebih rumit. Ketika sebuah organisasi kecil - seperti toko ritel tunggal, sebuah organisasi konsultan dua orang, atau restoran - strukturnya dapat sederhana. Pada kenyataannya, jika organisasi sangat kecil, bahkan mungkin tidak memiliki struktur formal. Alih-alih mengikuti bagan organisasi atau fungsi pekerjaan tertentu, individu hanya melakukan tugas-tugas berdasarkan mereka suka, tidak suka, kemampuan, dan / atau membutuhkan. Aturan dan pedoman tidak lazim dan mungkin ada hanya untuk memberikan parameter di mana anggota organisasi dapat membuat keputusan. Organisasi kecil sangat sering sistem organik. Sebagai sebuah organisasi tumbuh, bagaimanapun, menjadi semakin sulit untuk mengelola tanpa lebih tugas kerja formal dan beberapa pendelegasian wewenang. Oleh karena itu, organisasi besar mengembangkan struktur formal. Tugas yang sangat khusus, dan aturan rinci dan mendikte pedoman prosedur kerja. Komunikasi interorganisasional mengalir terutama dari atasan kepada bawahan, dan hubungan hirarkis menjadi dasar untuk kewenangan, tanggung jawab, dan pengendalian. Jenis struktur yang berkembang akan menjadi salah satu yang menyediakan organisasi dengan kemampuan untuk beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan organisasi yang lebih besar sering mekanistik-mekanistik sistem biasanya dirancang untuk memaksimalkan spesialisasi dan meningkatkan efisiensi.
2.      Organisasi siklus hidup
Organisasi, seperti manusia, cenderung untuk kemajuan melalui tahapan dikenal sebagai siklus hidup. Seperti halnya manusia, sebagian besar organisasi melalui empat tahap berikut: kelahiran, pemuda, setengah baya, dan kematangan. Setiap tahap memiliki karakteristik yang memiliki implikasi untuk struktur organisasi.
  1. Lahir: Dalam keadaan lahir, organisasi baru saja mulai. Sebuah organisasi dalam tahap lahir belum memiliki struktur formal. Dalam organisasi muda, tidak ada delegasi banyak otoritas. Pendiri biasanya "menyebut tembakan."
  2. Pemuda: Pada tahap ini, organisasi ini berusaha untuk tumbuh. Penekanan dalam tahap ini adalah untuk menjadi lebih besar. Organisasi ini menggeser perhatian dari keinginan pendiri dengan keinginan pelanggan. Organisasi ini menjadi lebih organik dalam struktur selama fase ini. Hal ini selama fase ini bahwa struktur formal dirancang, dan beberapa pendelegasian wewenang terjadi.
  3. Setengah baya: Fase ini terjadi ketika organisasi telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. Sebuah organisasi di usia pertengahan lebih besar, dengan struktur lebih kompleks dan semakin formal. Tingkat lebih muncul dalam rantai komando, dan pendiri mungkin memiliki kesulitan yang tersisa di kontrol. Sebagai organisasi menjadi lebih tua, mungkin juga menjadi lebih mekanistik dalam struktur.
  4. Jatuh Tempo: Setelah organisasi telah mencapai tahap kedewasaan, ia cenderung menjadi kurang inovatif, kurang tertarik dalam memperluas, dan lebih tertarik dalam mempertahankan dirinya dalam lingkungan, stabil aman. Penekanannya adalah pada peningkatan efisiensi dan profitabilitas. Namun, dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, organisasi sering cenderung menjadi kurang inovatif. Produk basi menyebabkan penurunan penjualan dan keuntungan berkurang. Organisasi di tahap ini secara perlahan sekarat. Namun, kedewasaan bukan merupakan tahap yang tak terelakkan. Organisasi mengalami penurunan kematangan dapat melembagakan perubahan yang diperlukan untuk merevitalisasi.
Meskipun organisasi dapat dilanjutkan secara berurutan melalui semua empat tahap, tidak harus. Suatu organisasi dapat melewati sebuah fase, atau mungkin siklus kembali ke tahap sebelumnya. Sebuah organisasi bahkan mencoba untuk mengubah posisinya dalam siklus hidup dengan mengubah strukturnya.
    Sebagai konsep siklus hidup menyiratkan, ada hubungan antara ukuran organisasi dan usia. Dengan bertambahnya usia organisasi, mereka cenderung menjadi lebih besar, dengan demikian, perubahan struktural organisasi mengalami karena mendapat lebih besar dan perubahan itu mengalami karena berlangsung melalui siklus hidup sejajar. Oleh karena itu, semakin tua organisasi dan semakin besar organisasi, semakin besar kebutuhan untuk struktur yang lebih, lebih spesialisasi tugas, dan aturan lebih. Akibatnya, organisasi yang lebih tua dan lebih besar menjadi, semakin besar kemungkinan bahwa itu akan bergerak dari struktur organik ke struktur mekanistik.
3.      Strategi
      Bagaimana organisasi akan memposisikan diri di pasar dalam hal produk dianggap strateginya. Sebuah organisasi mungkin memutuskan untuk menjadi selalu yang pertama di pasar dengan produk terbaru dan terbaik (strategi diferensiasi), atau mungkin memutuskan bahwa itu akan menghasilkan produk yang sudah di pasar lebih efisien dan lebih efektif biaya (cost-leadership strategy). Masing-masing strategi memerlukan struktur yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Dengan kata lain, struktur harus sesuai strategi.
      Organisasi yang ingin menjadi yang pertama di pasar dengan produk terbaru dan terbaik mungkin adalah organik, karena struktur organik memungkinkan organisasi untuk merespon dengan cepat perubahan. Organisasi yang memilih untuk memproduksi produk yang sama lebih efisien dan efektif mungkin akan mekanistik.
4.      Lingkungan
     Lingkungan adalah dunia di mana organisasi beroperasi, dan termasuk kondisi yang mempengaruhi organisasi seperti ekonomi, sosial budaya, kondisi lingkungan hukum-politik, teknologi, dan alami. Lingkungan sering digambarkan sebagai stabil atau dinamis.
  1.       Dalam lingkungan yang stabil, keinginan pelanggan dipahami dengan baik dan mungkin akan tetap konsisten untuk waktu yang relatif lama. Contoh organisasi yang menghadapi lingkungan yang relatif stabil meliputi produsen barang-barang pokok seperti deterjen, bahan pembersih, dan produk kertas.
  2.      Dalam lingkungan yang dinamis, keinginan pelanggan yang terus berubah-kebalikan dari lingkungan yang stabil. Kondisi ini sering dianggap sebagai bergolak. Selain itu, teknologi yang organisasi menggunakan sementara di lingkungan ini mungkin perlu terus ditingkatkan dan diperbarui. Contoh dari fungsi industri dalam lingkungan yang dinamis adalah elektronik. Perubahan teknologi menciptakan tekanan kompetitif untuk semua industri elektronik, karena seperti perubahan teknologi, begitu juga keinginan konsumen.
      Secara umum, organisasi yang beroperasi di lingkungan eksternal stabil menemukan struktur mekanistik menjadi menguntungkan. Sistem ini memberikan tingkat efisiensi yang meningkatkan jangka panjang kinerja organisasi yang menikmati lingkungan operasi relatif stabil. Sebaliknya, organisasi yang beroperasi di lingkungan yang stabil dan sering berubah lebih mungkin untuk menemukan bahwa struktur organik memberikan manfaat terbesar. Struktur ini memungkinkan organisasi untuk merespon lingkungan berubah lebih proaktif.
5.      Teknologi
      Kemajuan teknologi adalah penyebab paling sering perubahan dalam organisasi karena mereka umumnya menghasilkan efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah bagi organisasi. Teknologi adalah cara tugas tersebut dicapai dengan menggunakan peralatan, perlengkapan, teknik, dan pengetahuan manusia.
       Pada awal 1960-an, Joan Woodward menemukan C. Dia melakukan studi teknologi dan struktur di lebih dari 100 organisasi manufaktur Inggris, yang ia diklasifikasikan ke dalam tiga kategori inti-manufaktur teknologi:
  1. *Kecil-batch produksi digunakan untuk memproduksi berbagai adat, dibuat-to-order barang. Setiap item dibuat agak berbeda untuk memenuhi spesifikasi pelanggan. Sebuah toko cetak adalah contoh dari sebuah bisnis yang menggunakan kecil batch produksi.
  2. *Produksi massal digunakan untuk membuat sejumlah besar barang yang seragam dalam sistem perakitan. Pekerja sangat tergantung pada satu sama lain, sebagai produk berpindah dari panggung ke panggung sampai selesai. Peralatan mungkin canggih, dan pekerja sering mengikuti petunjuk rinci ketika melakukan pekerjaan yang disederhanakan. Sebuah organisasi yang botol soda pop adalah contoh dari sebuah organisasi yang memanfaatkan produksi massal.
G. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Struktur Dan Desain Organisasi Modern di Perguruan Tinggi (Studi Kasus di UNS)
1.    Sekilas tentang UNS
Universitas Sebelas Maret berdiri sejak 11 Maret 1976, yang awalnya merupakan gabungan dari 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta. Penggabungan beberapa perguruan tinggi tersebut, mempunyai satu tujuan yang besar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Surakarta. Setelah 5 tahun melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan diri untuk memulai proses perkembangannya. Pembangunan secara fisik dimulai pada tahun 1980. Di bawah kepemimpinan dr. Prakosa, kampus yang semula terletak di beberapa tempat disatukan dalam suatu kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah Kentingan, di tepi Sungai Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektar. Di daerah Kentingan inilah, pembangunan kampus tahap pertama berakhir pada tahun 1985.
Langkah percepatan UNS dimulai untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Semangat dan komitmen yang tinggi untuk melakukan perubahan sangatlah dibutuhkan untuk membuat kemajuan di setiap sisi kehidupan UNS. Efek dari perubahan tersebut sangatlah mengesankan. Sekarang ini, UNS Solo merupakan universitas muda dengan pertumbuhan yang luar biasa. Dengan berbagai potensi yang ada, misal seperti dokter bedah kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan starbio dan padi tahan garam (Fakultas Pertanian), dan beberapa kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-unit kerja lainnya. UNS juga melakukan langkah maju dalam perkembangan teknologi informasi. Dengan ekspansi jaringan teknologi informasi yang lebih besar lagi, Pusat Komputer UNS Solo membuat torehan sejarah UNS dalam buku kemajuan dan perkembangan UNS. Torehan-torehan sejarah yang lebih mengesankan lainnya akan terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan universitas ini.
Hingga usianya yang lebih dari tiga dasa warsa, UNS terus berjuang mengemban amanah yang cukup berat, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai kegiatan telah dilakukan, telah banyak pula prestasi yang diraih. Saat ini UNS telah tumbuh dan  berkembang menjadi  salah  satu  universitas terpandang di Indonesia.  Di masa mendatang, UNS diharapkan mampu berkembang sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional sejajar dengan  perguruan tinggi yang terlebih dahulu berkembang, maupun di tingkat internasional yang mampu berkiprah sebagai perguruan tinggi otonom dan berkelas dunia (world class university). Pada saat ini UNS secara terus menerus berbenah diri berpacu melaksanakan program percepatan pengembangan di bidang: a). pemerataan dan perluasan akses; b). peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan c). Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
 Upaya untuk mengembangkan UNS menjadi universitas unggul di tingkat internasional dan maju di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni seperti yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Universitas Sebelas Maret (UNS), mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membangun komitmen bersama yakni mengedepankan kualitas, profesional, efektif dan efisien. Adapun visi, misi, tujuan dan lembaga/unit di bawah naungan UNS diantaranya:
a.    Visi
     Universitas Sebelas Maret menjadi Pusat Pengembangan Ilmu, Teknologi, dan Seni yang Unggul di Tingkat Internasional dengan Berlandaskan pada Nilai-Nilai Luhur Budaya Nasional
b.    Misi
1)   Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2)   Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni.
3)   Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.
c.    Tujuan
1)   Menciptakan lingkungan yang mendorong setiap warga kampus mau belajar guna mengembangkan kemampuan diri secara optimal;
2)   Menghasilkan  lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur; cerdas, terampil, dan mandiri; serta sehat jasmani, rohani, dan sosial;
3)   Melahirkan temuan-temuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam masyarakat dan untuk membangun kehidupan yang lebih baik;
4)   Mendiseminasikan hasil pendidikan dan pengajaran serta penelitian kepada masyarakat sehingga terjadi tranformasi secara terus menerus menuju kehidupan yang lebih modern;
5)   Menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya nasional sebagai salah satu landasan berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan, baik di dalam maupun di luar kampus;
6)   Mengembangkan pranata kehidupan yang lebih beradab menuju terciptanya masyarakat yang makin cerdas, terampil, mandiri, demokratis, damai, dan religius;
7)   Mendukung  terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdaulat, bersatu, adil, dan makmur;
8)   Menjadikan Universitas Sebelas Maret perguruan tinggi yang unggul di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2015.
d.   Lembaga/unit dibawah UNS
1)   Fakultas terdiri dari 8 yaitu: fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA dan Fisipol.
2)   Unit-unit di UNS: UPT Pusat Komputer (Puskom), UPT Perpustakaan (Perpus), UPT Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (P2B), UPT Laboratorium Pusat MIPA (Lab Pusat), UPT Penerbitan dan Percetakan (UNS Press), dan UPT Mata Kuliah Umum (MKU).     
3)   Biro administrasi: akademik, umum dan keuangan, kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi.
4)   Lembaga: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
2.      Analisis  SWOT UNS
a.    Organisasi ukuran
    Universitas Sebelas Maret Surakarta termasuk universitas nasional di Indonesia. Hal itu dibuktikan dari besarnya jumlah mahasiswa dan asal mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, UNS termasuk organisasi dengan skala besar karena membawahi berbagai lembaga yang jumlahnya besar dan beberapa letaknya juga terpisah jarak/tempat.
b.   Siklus Hidup
     Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan di atas, UNS termasuk dalam kategori pemuda dalam siklus hidup organisasi. Hal ini dijelaskan dalam sekilas profil tentang UNS, bahwa UNS termasuk universitas muda yang baru tumbuh tiga dasawarsa. Pada tahap ini, organisasi ini/UNS berusaha untuk tumbuh. Penekanan dalam tahap ini adalah untuk menjadi lebih besar. Organisasi ini menggeser perhatian dari keinginan pendiri dengan keinginan pelanggan. Organisasi ini menjadi lebih organik dalam struktur selama fase ini. Selama fase ini bahwa struktur formal dirancang, dan beberapa pendelegasian wewenang terjadi.
c.    Strategi
    Saat ini UNS berusaha menerapakan strategi produk jasa terbaru dan terbaik (strategi diferensiasi), dengan lebih efisien dan lebih efektif biaya (cost-leadership strategy). Hal ini sudah dilakukan di beberapa fakultas yang terbukti unggulan di tingkat nasional. Selain itu, biaya yang lebih efisien juga sudah diupayakan UNS sejak dahulu dibandingkan PTN lain. Hanya saja, saat ini beredar kabar UNS semakin tinggi cost pendidikan yg dibebankan masyarakat, sejak diterapkan BLU.
d.   Lingkungan
    Indonesia saat ini berada menuju pasar bebas dunia, termasuk dunia pendidikan. Hal ini terbukti dari semakin bertambahnya universitas asing yang berdiri di Indonesia. Langkah yang dipilih Indonesia merupakan respon dari lingkungan yang dinamis, keinginan pelanggan yang terus berubah-kebalikan dari lingkungan yang stabil. Selain itu, perubahan zaman dengan tuntutan dan ancaman-ancamannya juga terus bergulir. Kondisi ini sering dianggap sebagai kondisi bergolak. Hal ini juga dihadapi UNS sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. Perubahan zaman dan lingkungan yang dinamis, menuntut UNS untuk lebih proaktif dan inovatif.
e.    Teknologi
      Saat ini UNS telah berusaha mengoptimalkan penggunaan teknologi di berbagai ranah. Hal itu terlihat dari penggunaan aplikasi pelayanan dan informasi berbasis website di hampir seluruh fakultas. Selain itu, agar pemanfaatan teknologi semakin optimal kini juga diberdayakan unit khusus yang mengurus IT yaitu Unit Pusat Komputer (PUSKOM)
f.     Model Struktur dan desain Organisasi UNS saat ini
    UNS tergolong organisasi besar yang mengembangkan struktur formal. Tugas yang sangat khusus, dan aturan rinci dan mendikte pedoman prosedur kerja. Komunikasi interorganisasional mengalir terutama dari atasan kepada bawahan, dan hubungan hirarkis menjadi dasar untuk kewenangan, tanggung jawab, dan pengendalian. Jenis struktur yang tinggi atau dimensi vertikal dipilih UNS saat ini, karena mempertimbangkan aturan dari pemerintah dan dirasa mampu untuk beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan organisasi yang berukuran besar sering mekanistik-mekanistik sistem biasanya dirancang untuk memaksimalkan spesialisasi dan meningkatkan efisiensi (desain organisasi mekanistik) termasuk UNS.
Tabel 2. Analisis SWOT UNS

S
W
O
T
Ukuran Organisai



Siklus Hidup



Lingkungan



Strategi



Teknologi



Struktur dan Desain Organisasi




3.      Struktur dan Desain Organisasi Modern yang Tepat Bagi UNS
Berbagai program, kebijakan dan kegiatan telah dilakukan UNS secara berkesinambungan untuk menghadapi tantangan perubahan global yang terus melaju cepat, dinamis, interdependen dan kompleks. Harus kita akui bahwa tantangan di masa mendatang jauh lebih berat, karena pengembangan pendidikan tinggi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan,  teknologi, seni budaya, dan ekonomi dunia yang semakin pesat. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya menuntut agar lulusan perguruan tinggi memiliki kompetensi yang handal dan berdaya saing.
Apabila kita telaah lebih dalam, saat ini sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia termasuk UNS, masih mengalami berbagai permasalahan internal seperti banyaknya regulasi yang belum sepenuhnya mengakomodasi efektivitas pelayanan, atau permasalahan eksternal seperti kualitas dan relevansi lulusannya yang belum sepadan dengan kebutuhan pasar kerja/dunia industri, sehingga keseluruhan harapan masyarakat tersebut belum sepenuhnya secara maksimal dapat diwujudkan.
Berdasarkan analisis SWOT yang sudah dilakukan, UNS memiliki dua kekuatan yaitu teknologi, strategi dan jaringan organisasi yang besar. Selain itu, UNS juga memiliki peluang yaitu peluang umur organisasi yang masih muda, dan lingkungan dinamis. Melihat kekuatan dan peluang yang ada merupakan hal yang positif yang harus diimbangi oleh struktur dan desain organisasi yang baik agar menjadi kekuatan mencapai visi UNS. Namun berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, struktur dan desain organisasi UNS masih menjadi kelemahan karena terlalu kaku, terkotak-kotak, pengambilan keputusan yang lambat, tidak ada knowledge sharing dan cost yang tinggi sehingga tidak efisien.  Oleh karena itu agar kekuatan dan peluang itu maksimal perlu ada perubahan, dan pengembangan sturktur dan desain organisasi yang modern, yang lebih fleksibel dan efektif efisien. Berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya, menurut penulis UNS lebih tepat memilih  struktur dan desain organisasi bentuk bebas atau dikenal dengan jaringan antar organisasi.
             Struktur dan desain organisasi bentuk bebas/jaringan antar organisasi memiliki dua karakteristik yaitu Pertama, organisasi bentuk bebas mengggunakan secara ekstensif sistem informasi yang dikomputerisasikan, terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organsasional. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan. Pemilihan struktur dan desain organisasi ini sebagai bentuk respon tuntuan zaman yang semakin berat, tantangan perubahan global yang terus melaju cepat, dinamis, interdependen dan kompleks. Harus kita akui bahwa tantangan di masa mendatang jauh lebih berat, termasuk di perguruan tinggi.

4.    Kelebihan dan Kekurangan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas atau jaringan antar organisasi di UNS.
a.    Kelebihan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas atau jaringan antar organisasi di UNS
1)      Struktur organisasi semakin datar dan tersebar.
     Bentuk organisasi yang datar membuat rentang kendali semakin mudah dan tidak terlalu luas, sehingga organisasi menjadi mudah dikontrol. Selain itu, organisasi juga dapat tersebar ke beberapa wilayah, termasuk sebuah kekuatan bila UNS ingin mengembangkan organisasi diluar JATENG.
2)   Memungkinkan organisasi memiliki wilayah yang semakin besar.
    Bentuk desain organisasi modern ini membantu UNS menjadi salah satu univeristas unggulan di Asia Pasifik. Tujuan ini bisa dicapai bila UNS memperluas cakupan dan pengaruhnya ke beberapa wilayah di Indonesia bahkan Asia. Adapun sistem kerja dan kontrolnya dibantu dengan teknologi secara virtual.
3)   Memberikan dampak efisiensi efektif bagi UNS
    Dengan bentuk organisasi yang datar, tentu mengurangi karyawan yang pada akhirnya mengurangi beban UNS. Kerja menjadi esfisien dan efektif. Selain itu adanya bantuan IT berbasis virtual memudahkan kerja karyawan yang menjadi lebih cepat dan tepat.
4)   Memudahkan komunikasi lintas tempat dan lintas lembaga
    Adanya bantuan IT berbasis virtual memudahkan komunikasi antar karyawan yang berbeda tempat, berbeda fungsi, sehingga koordinasi menjadi lebih cepat dan efektif.
5)   Mempermudah pengambilan keputusan
   Struktur organisasi bentuk modern ini merupakan pengembangan dari struktur desentralisasi. Bentuk modern ini membuat pengambilan keputusan menjadi lebih cepat karena penentuan keputusan kini sudah tidak bergantung pada rektor atau dekan lagi, tetapi kepada setiap individu. Namun pengambilan keputusan tetap mengacu pada peraturan rektor dan diawasi rektor.
6)   Mengembangkan Knowledge Sharing
     Struktur dan desain modern ini memungkinkan penyelesain suatu tugas dari beberapa karyawan dari lintas unit maupun lintas ilmu. Perbedaan pengetahuan dapat menjadi khasanah baru bagi setiap karyawan, dan menajdi sebuah media mengembangkan ilmu/teori dari praktek sharing ilmu secara nyata.  Hal ini dapat memicu profesionalisme atau keahlian yang lebih.
7)   Struktur organisasi menjadi lebih fleksibel
      Bentuk modern ini memungkinkan pergantian karyawan dengan mudah dan cepat sesuai dengan tuntutan tugas kerja. Selain itu kerja juga lebih bebas/fleksibel karena aturan kerja yang tidak terbelit-belit/kaku, karena tidak harus seperti SOP kerja.
8)   UNS  lebih produktif dan inovatif
     Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja dengan giat guna mencapai hasil yang baik. Bagitu banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing, menimbulkan kreativitas, ide-ide serta inovasi, sehingga perusahan tidak berjalan ditempat dan varietas kerja pun makin beragam.
9)   UNS lebih berkembang dan maju                                                                                    Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka organisasi pun akan cepat berkembang dengan mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat memajukan organisasi.
b.    Kekurangan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas atau jaringan antar organisasi di UNS
1)   Awal perubahan membutuhkan biaya yang besar
      Struktur dan desain organisasi modern ini merupakan suatu bentuk revolusi dari struktur organisasi mekanistik tradisional. Desain modern ini dapat tercapai bila didukung dengan biaya yang memadai. Biaya besar dikeluarkan untuk berbagai peralatan IT, training karyawan dan penyesuaian fasilitas yang ada.
2)   Mendapat pertentangan dari karyawan senior yang berpikir stagnan
       Struktur dan desain modern ini dimungkinkan mengancam karyawan senior yang berpikir stagnan. Karyawan tersebut merasa hal itu mengancam karier dan kekuasannya, karena mereka tidak bisa mengikuti perubahan tuntutan prosedur baru. Hal ini yang akan menjadi penghalang terbesar keberjalanan struktur dan desain modern.
3)   Regulasi pemerintah yang belum mendukung
      Struktur dan desain modern organisasi dapat terwujud bila disetuji pemerintah, karena UNS merupakan PT negeri di bawah DIKTI. Regulasi yang dituntut pemerintah yang ada saat ini masih berbentuk mekanistik formal yang berjenjang tinggi. Bila pemerintah tidak mengizinkan perubahan bentuk struktur dan desain modern, maka hal itu hanya akan menjadi mimpi.
4)   Muncul konflik vertikal dan horizontal
    Banyak variasi orang yang ahli dan kompeten dibidangnya dalam suatu tugas, dapat memunculkan konflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal.  Tidak jarang terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang dapat menganggu stabilitas organisasi.
5)   Kontrol yang semakin berat
     Sulit mengontrol organisasi karena banyaknya bidang, divisi, serta ilmuwan-ilmuwan di masing-masing bidang.  sehingga harus merekrut dewan pengawas ditiap bidang.
6)   Pelacakan penyimpangan semakin sulit
    Penympangan-penympangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang dapat merugikan organisasi. banyaknya bidang yang harus dikontrol menyebabkan lemahnya pengawasan.
7) Timbul persaingan tidak sehat
    Muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu merasa ahli dan berperan dalam organisasi. Sehingga terkadang timbul rasa ingin lebih hebat dari yang lain dalam menyelesaikan tugas di depan umum, dengan menghalalkan segala cara. Hal ini berdampak pada iklim kerja yang tidak sehat.


DAFTAR REFERENSI
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A., (2008), Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224
Universitas Sebelas Mret Surakarta, (2013), diakses di http://www.uns.ac.id/perm_lembaga.html, tanggal 10 Januari 2013.


Penulis: umahatgurusejati@gamail.com

Tidak ada komentar: