EVALUASI DIRI BIDANG KHUSUS
KEAHLIAN AKUNTANSI
FKIP EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS
MARET SURAKARTA
Indonesia sebagai negara yang
terbuka dengan dunia internasional tidak dapat lepas dari proses globaliasi
beserta dampaknya dalam berbagai bidang kehidupan. Dampak globalisasi juga
menyetuh salah satu elemen mendasar dari kehidupan negara yaitu bidang
pendidikan. Berbagai revolusi dan evolusi pendidikan mulai dari paud sampai
dengan pendidikan tinggi dilakukan berbagai pihak. Hal tersebut dilakukan agar
lembaga-lembaga pendidikan dapat survive dalam
persaingan globalisasi yang semakin sengit.
Indonesia berharap dunia pendidikan
di Indonesia dapat mewarnai dunia internasional. Salah satunya lewat eksistensi
perguruan tinggi. Berbagai perguruan tinggi
di Indonesia berlomba-lomba menjadi world
class university. Berbagai langkah perbaikan haruslah dilakukan agar
menemukan strategi terbaik dalam mencapai keunggulan di dunia Internasional.
Revolusi strategi ini salah satunya menjadi tanggungjawab manajer pendidikan
tinggi. Para manajer pendidikan tinggi dituntut untuk melakukan kegiatan manajemen
yang tepat dan benar, baik dalam plan,
do maupun check.
Salah satu universitas yang
dipertimbangkan negara dan dipercaya memilki kemampuan menjadi world class university yaitu Universitas
Sebelas Maret Surakarta (UNS). UNS diharapkan mampu mendidik mahasiswanya
menjadi lulusan yang berkualitas. UNS memilki sembilan fakultas, salah satu
fakultas yang dipertimbangkan sebagi fakultas terbaik di Indonesia dalam bidang
keguruan yaitu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) UNS. Sebagai
fakultas terbaik di Indonesia, FKIP UNS ditopang dari berbagai jurusan, salah
satunya jurusan ilmu sosial. Beberapa jurusan ilmu sosial cukup banyak
menampung lulusan dari sekolah menengah atas maupun dari sekolah kejuruan. Dari
berbagi prodi ilmu sosial, satu prodi dengan mahasiswa terbanyak yaitu prodi
ekonomi. Prodi ekonomi ini dibagi menjadi tiga bidang keahlian khusus (BKK) Akuntansi,
Tata Niaga, dan Administrasi Perkantoran.
Prodi
ekonomi memilki satu BKK yang sampai saat ini mempunyai prestise yang tinggi
yaitu, BKK Akuntansi. Hampir semua mahasiswa prodi ekonomi berharap masuk pada
BKK Akuntansi, dengan berbagai alsan. Nilai lebih dari BKK Akuntansi ini,
haruslah diimbangi dengan manajemen pendidikan tinggi yang tepat dan benar,
baik plan, do, dan check. Tata
kelola manajemen pendidikan tinggi yang baik ini diperlukan sebagai upaya
menjadi world class university, dan
menjaga akreditas agar tetap A.
Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS merupakan salah satu BKK di Prodi Pendidikan Ekonomi yang
berusaha menghasilkan Guru Akuntansi Yang berkarakter kuat dan cerdas sesuai
dengan visi dan misi Fakultas. BKK Pendidikan Akuntansi telah memperoleh
Akreditasi A pada tanggal 2 Februari 2006 dengan SK BAN-PT Depdiknas RI No.
029/BAN-PT/Ak-IX/S1/II/2006. Perolehan prestasi tersebut secara umum
menunjukkan adanya peningkatan kualitas secara berkelanjutan pada berbagai
aspek mulai dari pengembangan kurikulum, SDM, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana sampai dengan pengelolaan sistem informasi dan kerjasama.
Semua cita-cita BKK Akuntansi dapat tercapai
jika senantiasa melakukan evaluasi diri secara tepat dan benar. Evaluasi diri
terhadap kegiatan yang telah berjalan menjadi pelajaran berharga bagi BKK
Akuntansi untuk perbaikan di periode selanjutnya. Evaluasi diri di akhir periode
disusun untuk membuat Rencana strategis BKK akunatansi ke depan/awal periode.
Sebelum BKK Akuntansi menyusun rencana strategis, terlebih dahulu melakukan
analisis SWOT , menentukan baseline,
menentukan visi, misi, menentukuan tujuan,rencana strategis jangka panjang dan
rencana strategis tahunan. Adapun secara lebih rinci mengenai analisis SWOT sampai
penentuan misi BKK Akuntansi akan dijelaskan secara lebih detail.
1.
Analisis
SWOT BKK Akuntansi
Analisis
SWOT terdiri dari strength/kekuatan, weakness/kelemahan, opportunity/peluang, treatment/ancaman.
Analisis ini dilakukan terhadap beberapa hal yang ada disekitar unit
organisasi/BKK Akuntansi. Kelemahan dan kekuatan merupakan aspek internal dalam
organisasi, sedangkan ancaman dan peluang merupakan aspek ekternal organisasi.
Dari
aspek-aspek tersebut nantinya dianalisis termasuk strength, weakness, opportunity atau treatment. Bila ada aspek peluang hal itu bisa dijadikan sarana dan
pendukung dalam mencapai visi organisasi melalui misi organisasi. Bila itu aspek
kekuatan bisa dijadikan pendukung menyusun misi untuk mencapai visi organisasi.
Bila ada aspek kelemahan maka dicari solusi agar menjadi kekuatan melalui
penyusunan misi organisasi. Dan bila ada aspek ancaman maka dicari solusi
mengatasi ancaman itu melalui misi organisasi. Beberapa hal yang perlu
dianalisis dengan SWOT yaitu:
1.1. Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
Ada
beberapa peraturan pemerintah dan pemerintah daerah yang mengikat unit BKK
Akuntansi, beberapa contoh diantaranya:
1.
|
Tentang
ekuivalensi waktu mengajar penuh (ewmp) bagi dosen
|
2.
|
Peraturan
Kepala BKN Nomor 21 TAHUN 2010
Aturan Kepegawaian Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil |
3.
|
PERMENDIKNAS
Nomor 17 TAHUN 2010
Aturan Kepegawaian Permendiknas nomor 17 tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi |
4.
|
Instruksi
Presiden Nomor 3 TAHUN 2003
Aturan Kepegawaian Instruksi Presiden tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government |
Beberapa aturan pemerintah dan
pemerintah daerah berbeda-beda isinya. Bila dianlisis dengan SWOT terhadap BKK
Akuntansi, ada beberapa aturan sebagai peluang, ada yang sebagai ancaman.
Contoh aturan yang sebagai peluang
diantaranya Instruksi Presiden Nomor 3 TAHUN 2003 Aturan Kepegawaian. Instruksi Presiden tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Hal ini bisa menjadi
peluang BKK Akuntansi menjadi unit yang ungul sebab telah berusaha menerapkan
praktek teknologi e-Government.
Contoh aturan yang sebagai ancaman bagi
BKK Akuntansi diantaranya contoh aturan-aturan lain diatas, yaitu tentang
disiplin pegawai, plagiat di universitas dan aturan kerja dosen yang harus
penuh. Bila tidak dilaksanakan dapat mengancam keberadaan BKK Akuntansi.
Apalagi sampai saat ini BKK Akuntansi disiplin dosennya rendah dan sistem
menghindari plagiat juga masih lemah.
1.2.Tata
Kelolah Kelembagaan
Tata kelolah kelembagaan di BKK Akuntansi di pimpin
oleh ketua BKK dengan dibantu oleh sekertaris BKK. Masa jabatan struktur
organisasi selama 5 tahun. Pemilihan dilakukan secara musyawarah di forum prodi
ekonomi. Saat ini ketua BKK Akuntansi dipimpin oleh bapak Wahyu Adi dengan
sekertaris BKK bapak Nurhasan Hamidi. Tata kelolah lembagaan dalam BKK
Akuntansi merupakan suatu kelemahan. Hal ini dibuktikan dari beberapa hal,
dianataranya: pemilihan dilakukan dengan musyawarah, dimana para dosen
cenderungn acuh dan pasif untuk menjadi bagaian tata kelolah kelembagan.
Sehingga pada akhirnya orang yang terpilih dalam struktur kelolah organisasi,
orang-orang yang tidak kapabel dan kurang bertanggungjawab. Akibatnya
organisasi mengalir mengikuti arus, tanpa ada inovasi dan kreatifitas kerja. Selain
itu pengambilan keputusan juga bersifat kaku dan otoriter, jadi semua harus
menurut pada keputusan pemimpin. Tidak jarang pada rapat sering terjadi konflik
dan perdebatan sengit.
Kepemimpinan juga merupakan aspek penting dalam BKK
Akuntansi. Kepemimpinan diperlukan untuk mengelolah kelembagaan, mengambil
keputusan dan mewakili BKK Akuntansi di luar organisasi. Kepemimpinan yang baik
adalah kepemimpinan yang penuh tanggung jawab, transparan, adil, dan melindungi
yang dipimpin/amanah. Pemimpin dan sekertaris di BKK Akuntansi dipilih melalui
rapat dosen di prodi ekonomi. Adapun masa jabatan pemimpin BKK Akuntansi lima
tahun.
Adapun tugas pemimpin BKK Akuntansi adalah memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga
kependidikan, mahasiswa, di tingkat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
Secara
rinci tugasnya adalah :
1. Bersama dewan dosen menyusun dan
melaksanakan strategi pengelolaan/pengembangan, baik jangka pendek, menengah
dan panjang dengan prinsip efesiensi, akuntabilitas, dan transparan .
2. Melakukan sosialisasi program kerja
yang akan dilaksanakan ke dewan dosen serta mendesiminasikan hasil
pengelolaan secara transparan pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus
(BKK).
3. Membuat dan melaksanakan sistem
keuangan yang mantab.
4. Membuat perencanaan, pelaksanaan dan
pengembangan, serta proses pembelajaran pada Bidang Keahlian Khusus (BKK)
secara berkelanjutan.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan PBM guna mendapatkan feedback yang hasilnya untuk kebijakan dan
pembinaan kepada dewan dosen dan menegakkan kaidah-kaidah/ peraturan yang
ada untuk meningkatkan mutu lulusan.
6. Melakukan pembinaan,
merencanakan, dan melaksanakan pengembangan tenaga pengajar dan tenaga
peneliti Bidang Keahlian Khusus (BKK) secara berkelanjutan
7. Membuat dan melaksanakan
program unggulan yang dapat memperkuat existensi Bidang Keahlian Khusus (BKK).
8. Menyusun program, membina himpunan
mahasiswa dalam pengembangan bakat, minat, dan daya penalaran mahasiswa;
9. Mengelola data berbasis EPSBED
yang menyangkut akademik, pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat di Bidang Keahlian Khusus (BKK).
10. Melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat bersama dewan dosen guna pegembangan dan penerapan Bidang Keahlian
Khusus (BKK).
11. Merencanakan dan melakukan kerja
sama pendidikan dan penelitian, baik secara internal maupun external di
lingkungan Universitas Sebelas Maret.
12. Melakukan PDCA dalam rangka
penjaminan mutu di Bidang Keahlian Khusus (BKK).
13. Meningkatkan kesejahteraan, baik
dosen maupun mahasiswa.
14. Melaporkan dan
mempertanggungjawabkan semua kegiatan program kerja hasil kinerja pada forum
rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
15. Mengupayakan peningkatan status
kelembagaan dari Bidang-bidang Keahlian Khusus menjadi Program Studi.
16. Melaporkan semua kegiatan/kinerja ke
Program Studi Pendidikan ekonomi.
Untuk masa jabatan saat ini pemimpin BKK Akuntansi
yaitu bapak Wahyu Adi dibantu sekertaris BKK bapak Nurhasan Hamidi. Realita
yang tersaji di lapangan pemimpin BKK Akuntansi memang berusaha memenuhi
tugas-tugas, namun cenderung kearah otoriter sehingga semua keputusan bersifat
terpusat pada pimpinan. Kepemimpinan yang tidak governance mejadi kelemahan bagi BKK Akuntansi.
1.3.
Manajemen
Manajemen
BKK Akuntansi telah berjalan mulai dari plan,
do namun checknya masih kurang.
Sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam pengelolahan BKK Akuntansi terkadang
tidak teratasi. Selain itu komitmen dari anggota BKK Akuntansi masih lemah,
mereka hanya sekedar melaksanakan tugas tanpa memikirkan perbaikan kedepan. Sebagai
contoh manajemen praktek pengalaman lapangan/PPL, perencanaannya sudah matang,
pelaksanaan juga berjalan, namun pengecekan dari pihak dosen terhadap
keberjalanan kurang, sehingga proses PPL kurang terawasi dan dievaluasi. Hal
ini menunjukkan bahwa manajmen di BKK Akuntansi masih lemah dan merupakan
kelemahan bagi BKK Akuntansi.
1.4.
Mutu Akademik
Dalam Penjaminan mutu pendidikan
khususnya dalam proses belajar mengajar, Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP
UNS melaksanakan sistem penjaminan mutu (Quality Assurance). Untuk
menjaga keakuratan hasil Program Studi pendidikan Ekonomi FKIP UNS membaginya
dalam dua tugas, tugas pelaksanaan pertama dilaksanakan oleh Program Studi
Pendidikan.
Berdasarkan diskusi dengan salah satu
dosen BKK Akuntansi, bahwa mutu akademik salah satunya dilihat dari outcome,
atau dalam hal ini lulusan BKK Akuntansi. Berdasarkan data pelacakan alumni BKK
Akuntansi, aebagain besar mahasiswa sudah bekerja dengan masa mencarai kerja
maksimal tiga bulan. Hanya saja banyak mahasiswa yang bekerja tidak sesuai
dengan kompetensi kelulusannya. Namun dapat disimpulkan lulusan BKK Akuntansi
dibutuhkan dan relevan dengan dunia kerja, hal itu menunjukkan mutu akademik
BKK Akuntansi merupakan kekuatan kemajuan BKK Akuntansi.
1.5.
Budaya Akademik
Budaya
akademik salah satunya bisa dilihat dari kebiasaan berdiskusi para civitas akademiknya, kegiatan tridharma
para dosen dan kemahasiswaan. Budaya berdiskusi di BKK Akuntansi, bisa dibilang
masih rendah. Diskusi antar doesn atau antar mahasiswa dan dosen dengan
mahasiswa masih sangat jarang. Budaya diskusi itu biasanya hanya terpaksa
tuntutan tugas. Selain kegiatan tridharma selain pendidikan juga masih lemah. Melihat
rendahnya budaya akademik, hal itu menunjukkan adanya kelemahan dalam BKK
Akuntansi.
1.6.
Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran di BKK Akuntansi menggunakan
sistem kredit semester (SKS), dengan prinsip student center. Jadwal
pembelajaran juga telah diatur sedemikian rupa, sehingga kelas dapat digunakan
tanpa bertabrakan antar kelas. Namun pada prakteknya terkadang proses
pembelajaran tidak berjalan sesuai rencana. Ada beberapa dosen yang tidak
memenuhi pembelajaran atau jarang mengajar. Sebenarnya sistem pembalajaran di
BKK Akuntansi sudah benar, walau pelaksanaannya kadang menyimpang. Hal ini
menunjukkan sebuah kekuatan.
1.7.
Kemampuan SDM
SDM yang ada di BKK Akuntansi terdiri
dari dosen dan mahasiswa. Adapun kemampuan dosen BKK Akuntansi bisa terbilang
berkompeten, kebanyakan mereka lulusan S2 dari luar UNS. Hanya saja kompetensi itu terkadang tidak
diikuti komimen yang kuat pada BKK Akuntansi. Di sisi lain mahasiswa atau input
BKK Akuntansi tergolong berkualitas. Mahasiswa yang diterima di BKK Akunatansi
pada semester empat, semuanya berIPK
diatas tiga. Bahkan kebanyakan cumlode, hal ini menjadi modal penting keberjalanan
pembelajaran di BKK Akuntansi. Dapat disimpulkan kemampuan SDM di BKK Akuntansi
merupakan sebuah kekuatan bagi BKK Akuntansi.
1.8.
Finansial
Keuangan BKK Akuntansi bisa berasal dari
berbagai sumber. Dosen di BKK Akuntansi langsung mendapat gaji dari pemerintah.
Sedangkan untuk keuangan bagi BKK Akuntansi bisa berasal dari bantuan
operasional perguruan tinggi negeri BOPTN. Namun semua pencairan dana dilakukan
dengan sistem pengajuan proker/proposal, atau bisa dikatakan sistemnya seperti remunerasi. Uang keluar bila kita
mengeluarkan program kerja BKK. Dapat disimpulkan ini merupakan peluang bagi
BKK Akuntansi untuk mendukung aktivitas BKK Akuntansi.
1.9. Jaringan Kerja Sama
Jaringan kerjasama dengan internal unit dalam UNS
memang berjalan baik. Namun hubungan kerjasama ekternal diluar organisasi masih
lemah, BKK Akuntansi hanya menjalin kerjasama ekternal dengan beberapa
organisasi dan kebanyakan organisasi sekolah. Organisasi yang bekerjasama
dengan BKK Akuntansi diantaranya SMA/SMK di Surakarta dan Sukoharjo. Bila
melihat penjelasan diatas, jaringan kerja sama termasuk kelemahan dalam
organisasi.
1.10. Potensi Pasar, Nasional dan
Internasional
Melihat outcome BKK Akuntansi yang mudah diserap
di dunia kerja, hal itu menunjukkan bahwa BKK Akuntansi dibutuhkan dlam pasar
dunia kerja nasional. Untuk pasar internasional BKK Akuntansi sebenarnya
berkinginan masuk dan bisa masuk, hanya masih sedikit output yang sesuai dengan
Pasar internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pasar nasional dan
internasional masih menjadi peluang bagi BKK Akuntansi.
1.11.
Kekuatan
Alumni
Output
BKK Akuntansi berasal dari siswa SMA/SMK di luar kota dan dalam kota. Namun
sebagian besar berasal dari dalam kota/Surakarta. Lulusan/alumni BKK Akuntansi
sudah cukup banyak, dan kebanyakan mereka bekerja di jawa. Namun untuk
kordinasi alumni dari awal meluluskan sampai saat ini belum ada. Jadi tidak ada
hubungan dan koordinasi alumni. Sedangkan untuk marketing melalui alumni juga
masih lemah, sebab sebagian besar mereka tetap di kota masing-masing. Sehingga tidak ada promosi
keluar yang lebih luas dari alumni. Hal ini merupakan kelemahan dalam
organisasi. Dan merupakan peluang besar untuk marketing bagi BKK Akuntansi.
1.12. Kekuatan Kompetitor
Kompetitor dalam hal ini yaitu unit
organisasi yang hampir sama dengan BKK Akuntansi. Kompetitor yang ada
diantaranya FKIP Ekonomi Akuntansi Univeristas Muhamadiyah Surakarta dan FKIP
Ekonomi Auntansi UNISRI. Kekuatan FKIP
Ekonomi Akuntansi termasuk hamper mengimbangi dari kuota, fasilitas dan
pembiayaannya, sedangkan kualitasnya tergolong lemah. Sedangkan kekuatan FKIP
Ekonomi Akuntansi UNSRI tergolong rendah, dengan peminat yang kurang
dibanding BKK Akuntansi UNS. Dapat disimpulkan
kekuatan kompetitor lemah, hal ini merupakan peluang bagi BKK Akuntansi.
Melihat fasilitas yang semakin ditingkatkan di UMS, hal ini juga bisa menjadi
ancaman bagi BKK Akuntansi.
1.13. Fasilitas
Fasilitas di BKK Akuntansi tergolong
lengkap, terdapat ruang kelas, ruang dosen, perpustakaan, dan laboratorium
bank. Untuk fasilitas bersama dengan unit lain juga tersedia, terdapat kantin,
tempat fotocopy, tempat diskusi, tempat olahraga dan tempat parker. Fasilitas
bisa dibilang lengkap, namun kualitas dan kuantitasnya masih rendah. Sebagai
Contoh, ruang kelas masih tradisional yaitu tanpa AC, minim LCD dan kursi kelas
yang tua. Fasilitas bersama juga minim dan seringkali tidak mencukupi.
Fasilitas yang kurang tersebut dapat menghambat proses belajar dan mengurangi
minat calon mahasiswa. Hal ini menunjukkan adanya ancaman bagi BKK Akuntansi.
1.14. Teknologi
Teknologi yang tersedia di BKK Akuntansi
bisa dikatakan masih minim. Fasilitas kelas untuk mata kuliah TIK masih minim
dan masih berebut dengan kelas lain. Akses jurnal juga tidak tersedia. Sistem
pengajaran juga masih ada bebrapa dosen yang tidak menggunakan computer. Dapat
disimpulkan teknologi yang ada di BKK Akuntansi termasuk peluang.
1.15. Sistem Informasi
Sistem informasi di BKK Akuntansi
dilakukan secara tradisional maupun modern. Secara tradisonal dilakukan dengan
tertulis maupun lisan. Sedangkan secara modern dilakukan dengan melalui
website, dan blog. Hal ini menunjukkan sistem informasi di BKK Akuntansi sudah
maju dan merupakan kekuatan BKK Akuntansi.
1.16. Posisi Geografis dan Lingkungan
Secara geografis UNS memang berada pada daerah
bukit, dengan medan yang naik turun. Jadi bila diprogramkan menaiki sepeda
seperti UGM kurang tepat, sebab jalannya yang naik turun. Termasuk BKK
Akuntansi yang berada pada kampus dengan kondisi tanah yang naik turun.
Sedangkan kondisi lingkungan berada di kota, namun bukan pusat kota. Fasilitas
masyarakat yang terdekat hanya baru ada statisun, rumah sakit, dan kebun
binatang. Permasalahan transportasinya bisa dikatakan tidak ada, pihak kampus
sudah menyediakan bus kampus, dan untuk sampai ke UNS juga terdapat banyak
fasilitas bus. Secara geografis dan lingkungan UNS mudah dijangkau. Hal ini
menjadi kekuatan bagi BKK Akuntasi.
1.17. Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
Hasil diskusi saya dengan salah satu
dosen BKK Akuntansi, diperoleh informasi bahwa penelitian dan pengembangan
masyarakat di BKK Akuntansi masih sangat minim. Jarang sekali dosen melakukan
beberapa aspek tridharma tersebut. Dosen disibukan dengan aktivitas mereka
masing-masing yang tidak ada hubungannya dengan BKK Akuntansi. Bahkan
kebanyakan dosen disibukan dengan aktivitas di luar organisasi. Hal ini
menunjukkan masih rendahnya jiwa kewirausahaan dalam perguruan tinggi.
Penelitian dan pengabdian masyarakat di BKK Akuntansi dapat dikatakan merupakan
kelemahan bagi BKK Akuntansi.
Tabel Analisis SWOT BKK Akuntansi FKIP Ekonomi Akuntansi
No
|
Aspek
di BKK Akuntansi
|
Saat
Ini Dianalisis
|
Berdasarkan
Analisis Diusahakan Menjadi
|
|||
S
|
W
|
O
|
T
|
Target
|
||
1.
|
Kebijakan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah
|
|
|
√
|
√
|
Sebuah peluang untuk perbaikan agar
lebih displin, menghindari plagiat dan lain-lain
|
2.
|
Tata Kelolah Kelembagaan
|
|
√
|
|
|
Memperbaiki tata kelolah kelembagaan
yang bijak, bertanggung jawab.
|
3.
|
Manajemen
|
|
√
|
|
|
Meningkatkan perbaikan tahap check, pengawasan dan evaluasi.
|
4.
|
Mutu Akademik
|
√
|
|
|
|
Terus dipertahankan dengan perbaiakn
terus-menerus/continous improvement.
|
5.
|
Budaya Akademik
|
|
√
|
|
|
Budaya akademik diperbaiki dimulai
dari dosen dan diikuti mahasiswa.
|
6.
|
Sistem Pembelajaran
|
√
|
|
|
|
Ditingkatkan dan dipertahankan sitem
pembelajarannya, dan meningkatkan disiplin pada dosen dalam pembelajaran.
|
7.
|
Kemempuan SDM
|
√
|
|
|
|
Meningkatkan dan mempertahankan
kemampuan SDM. Baik melalui study,
seminar maupun penelitian.
|
8.
|
Finansial
|
|
|
√
|
|
Secara aktif membuat TOR agar
keberjalanan pembelajaran di BKK Akuntansi lancar, namun tetap
bertanggungjawab.
|
9.
|
Jaringan Kerjasama
|
|
√
|
|
|
Meningkatkan jaringan kerjasama baik
internal maupun eksternal, sehingga perkembangan kedepan dapat memperbaiki
mutu dan mendorong financial BKK.
|
10.
|
Potensi Pasar,
Nasional dan Internasional
|
|
|
√
|
|
Meningkatkan kualitas pembelajaran
berbasis internasional sehingga kualitas outcome
juga sesuai kebutuhan pasar.
|
11.
|
Kekuatan Alumni
|
|
|
√
|
|
Melakukan teracer study dan menjalin kontak dengan alumni, serta mendirikan
ikatan alumni BKK Akuntansi.
|
12.
|
Kekuatan Kompetitor
|
|
|
√
|
√
|
Mempertahankan dan meningkatkan
kualitas dan kuantitas BKK Akuntansi.
|
13.
|
Fasilitas
|
|
|
|
√
|
Melengkapi dan meningkatkan fasilitas
yang lebih baik dan modern sehingga membantu kenyamanan kegiatan civitas akademik.
|
14.
|
Teknologi
|
|
|
√
|
|
Meningkatkan ketersediaan teknologi
pembelajaran agar membuat nyaman civitas
akademik.
|
15.
|
Sistem Informasi
|
√
|
|
|
|
Meningkatkan sistem informasi yang
mudah diakses setiap civitas akademik
berbasis teknologi.
|
16.
|
Posisi Geografis dan Lingkungan
|
√
|
|
|
|
Mempertahankan kondisi geografis dan
lingkungan agar tetap terjaga kelestarian dan keberdaanya.
|
17
|
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
|
|
√
|
|
|
Menegakan aturan pentingnya tridharma
bagi dosen.
|
Keterangan:
Garis bawah/underline : Target yang
memerlukan perhatian lebih.
|
2.
Baseline/Jatidiri BKK Akuntansi
Setelah
melakukan analisis SWOT kita mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan
ancaman yang ada di BKK Akuntansi. Selain itu kita juga perlu mempertimbangkan
lingkungan di sekitar BKK serta kemampuan yang kita milki. Kemudian kita
menyusun baseline/jatidiri/pemetaan BKK
Akuntansi agar lebih terarah. Sebenarnya BKK Akuntansi sudah lama memiliki baseline, di blog disebutkan sebagai
pemetaan BKK Akuntansi, yaitu “Guru bidang akuntansi yang kompeten dan memilki
kemapuan wirausaha.”
Menurut
saya baseline BKK Akuntansi memang
benar, tapi akan lebih tepat/efektif bila kemampuan kewirausahaan dihapus. Hal
itu mepertimbangkan tujuan utama dari FKIP UNS sendiri yang sudah jelas yaitu mencetak
generasi guru yang berkarakter kuat dan cerdas. Jadi pada intinya menjadi guru
sepenuhnya, fokus pada tanggung jawab guru nantinya. Seharusnya kewirausahaan
itu adalah semangat kewirausahaan dalam mengelolah sitem pembelajaran di
sekolah. Jadi tetap fokus pada profesinya. Menurut saya baseline BKK Akuntansi
yaitu “Mencetak Guru yang kompeten (Baik secara ilmu, proses, dan teknologi)
dengan karakter kuat, cerdas dan amanah.”
3.
Target
BKK Akuntansi berdasarkan Analisis SWOT
Berdasarkan analisis SWOT ditemukan beberapa
kelemahan, peluang dan ancaman yang perlu dioptimalkan menjadi kekuatan
mencapai visidan misi organisasi. Dasar menyusun visi dan misi dari SWOT
diperjelas dengan target organisasi yang akan dijadikan kekuatan, diantaranya:
3.1. Sebuah
peluang untuk perbaikan agar lebih displin, menghindari plagiat dan lain-lain berdasarkan
peraturan yang dituangkan pemerintah.
3.2. Memperbaiki tata kelolah kelembagaan yang
bijak, bertanggung jawab.
3.3. Meningkatkan perbaikan tahap check, pengawasan dan evaluasi
3.4. Budaya akademik diperbaiki dimulai dari dosen
dan diikuti mahasiswa.
3.5. Secara aktif membuat TOR/program kerja agar
keberjalanan pembelajaran di BKK Akuntansi lancar, namun tetap bertanggung jawab.
3.6. Meningkatkan jaringan kerjasama baik internal
maupun eksternal, sehingga perkembangan kedepan dapat memperbaiki mutu dan
mendorong financial BKK.
3.7. Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis
internasional sehingga kualitas outcome
juga sesuai kebutuhan pasar.
3.8. Melakukan teracer
study dan menjalin kontak dengan alumni, serta mendirikan ikatan alumni BKK
Akuntansi.
3.9. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan
kuantitas BKK Akuntansi.
3.10.
Melengkapi dan meningkatkan fasilitas
yang lebih baik dan modern sehingga
membantu kenyamanan kegiatan civitas
akademik.
3.11.
Meningkatkan ketersediaan teknologi
pembelajaran agar membuat nyaman civitas
akademik
3.12.
Menegakan aturan pentingnya tridharma
bagi dosen.
4.
Visi
BKK Akuntansi
Adapun
visi BKK Akuntansi saat ini yaitu:
“Menjadi
program studi yang menghasilkan tenaga guru/instruktur yang berkarakter kuat
dan cerdas dengan kompetensi pendidikan akuntansi yang mampu melaksanakan
pendidikan dan pengajaran berbasis teknologi informasi dan mampu menyesuaikan
diri serta berkompetensi di pasar nasional maupun internasional.”
Menurut saya visi BKK Akuntansi sudah baik dan
jelas. Memang tujuan utama FKIP adaalh menghasilkan guru yang berkarakter kuat
dan cerdas. Selain cita-cita BKK Akuntansi juga sudah bertaraf internasional.
5.
Misi
BKK Akuntansi
Adapun
misi BKK Akuntansi sebagai upaya mencapai visi diantatranya:
5.1. Menyelenggarakan pendidikan,
pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan tenaga
kependidikan yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian.
5.2. Melaksanakan penelitian dan
pengembangan yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu
menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang kependidikan.
5.3. Menyelenggarakan kegiatan
pengabdian pada masyarakat dalam bidang kependidikan yang bermanfaat bagi
masyarakat;
5.4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menunjang pengembangan bidang kependidikan.
Misi BKK Akuntansi saat ini memang
telah berupaya mencapai visi organisasi. Misi itu benar, namun ada beberapa hal
yang dilupakan. Berdasarkan analisis SWOT dan targetan BKK Akuntansi, agar
menjadi misi yang tepat/efektif maka perlu ada beberapa perbaikan misi,
diantaranya:
5.1. Menyelenggarakan pendidikan,
pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan tenaga
kependidikan yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian.
5.2. Melaksanakan penelitian dan
pengembangan yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu
menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang kependidikan.
5.3. Menyelenggarakan kegiatan
pengabdian pada masyarakat dalam bidang kependidikan yang bermanfaat bagi
masyarakat;
5.4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menunjang pengembangan bidang kependidikan.
5.5. Menegakan peraturan kedisiplinan dan
tanggungjawab tenaga pengajar/dosen, serta kewajiban tridharma bagi dosen.
5.6. Meningkatkan sistem tata kelolah
kelembagaan dan manajemen yang berakarakter kuat, cerdas dan amanah.
5.7. Melengkapi dan mengembangkan
fasilitas, teknologi dan sistem informasi berbasis IT.
5.8. Meningkatkan jaringan kerjasama baik
dengan organisasi internal maupun eksternal.
5.9. Menjalin kerjasama dengan alumni
dengan ikatan alumni BKK Akuntansi yang kuat.
5.10. Meningkatkan kemampuan SDM/dosen
melalui study, seminar dan lokakarya,
sebagi upaya menuju kualitas pembelajaran bertaraf internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar