Jumat, 18 Januari 2013

Analisis SWOT Perguruan Tinggi



EVALUASI DIRI BIDANG KHUSUS KEAHLIAN AKUNTANSI
FKIP EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
            Indonesia sebagai negara yang terbuka dengan dunia internasional tidak dapat lepas dari proses globaliasi beserta dampaknya dalam berbagai bidang kehidupan. Dampak globalisasi juga menyetuh salah satu elemen mendasar dari kehidupan negara yaitu bidang pendidikan. Berbagai revolusi dan evolusi pendidikan mulai dari paud sampai dengan pendidikan tinggi dilakukan berbagai pihak. Hal tersebut dilakukan agar lembaga-lembaga pendidikan dapat survive dalam persaingan globalisasi yang semakin sengit.
            Indonesia berharap dunia pendidikan di Indonesia dapat mewarnai dunia internasional. Salah satunya lewat eksistensi perguruan tinggi. Berbagai perguruan tinggi  di Indonesia berlomba-lomba menjadi world class university. Berbagai langkah perbaikan haruslah dilakukan agar menemukan strategi terbaik dalam mencapai keunggulan di dunia Internasional. Revolusi strategi ini salah satunya menjadi tanggungjawab manajer pendidikan tinggi. Para manajer pendidikan tinggi dituntut untuk melakukan kegiatan manajemen yang tepat dan benar, baik dalam plan, do maupun check.
            Salah satu universitas yang dipertimbangkan negara dan dipercaya memilki kemampuan menjadi world class university yaitu Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). UNS diharapkan mampu mendidik mahasiswanya menjadi lulusan yang berkualitas. UNS memilki sembilan fakultas, salah satu fakultas yang dipertimbangkan sebagi fakultas terbaik di Indonesia dalam bidang keguruan yaitu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) UNS. Sebagai fakultas terbaik di Indonesia, FKIP UNS ditopang dari berbagai jurusan, salah satunya jurusan ilmu sosial. Beberapa jurusan ilmu sosial cukup banyak menampung lulusan dari sekolah menengah atas maupun dari sekolah kejuruan. Dari berbagi prodi ilmu sosial, satu prodi dengan mahasiswa terbanyak yaitu prodi ekonomi. Prodi ekonomi ini dibagi menjadi tiga bidang keahlian khusus (BKK) Akuntansi, Tata Niaga, dan Administrasi Perkantoran.
            Prodi ekonomi memilki satu BKK yang sampai saat ini mempunyai prestise yang tinggi yaitu, BKK Akuntansi. Hampir semua mahasiswa prodi ekonomi berharap masuk pada BKK Akuntansi, dengan berbagai alsan. Nilai lebih dari BKK Akuntansi ini, haruslah diimbangi dengan manajemen pendidikan tinggi yang tepat dan benar, baik plan, do, dan check. Tata kelola manajemen pendidikan tinggi yang baik ini diperlukan sebagai upaya menjadi world class university, dan menjaga akreditas agar tetap A.
Pendidikan Akuntansi FKIP UNS merupakan salah satu BKK di Prodi Pendidikan Ekonomi yang berusaha menghasilkan Guru Akuntansi Yang berkarakter kuat dan cerdas sesuai dengan visi dan misi Fakultas. BKK Pendidikan Akuntansi telah memperoleh Akreditasi A pada tanggal 2 Februari 2006 dengan SK BAN-PT Depdiknas RI No. 029/BAN-PT/Ak-IX/S1/II/2006. Perolehan prestasi tersebut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kualitas secara berkelanjutan pada berbagai aspek mulai dari pengembangan kurikulum, SDM, proses pembelajaran, sarana dan prasarana sampai dengan pengelolaan sistem informasi dan kerjasama.
            Semua cita-cita BKK Akuntansi dapat tercapai jika senantiasa melakukan evaluasi diri secara tepat dan benar. Evaluasi diri terhadap kegiatan yang telah berjalan menjadi pelajaran berharga bagi BKK Akuntansi untuk perbaikan di periode selanjutnya. Evaluasi diri di akhir periode disusun untuk membuat Rencana strategis BKK akunatansi ke depan/awal periode. Sebelum BKK Akuntansi menyusun rencana strategis, terlebih dahulu melakukan analisis SWOT , menentukan baseline, menentukan visi, misi, menentukuan tujuan,rencana strategis jangka panjang dan rencana strategis tahunan. Adapun secara lebih rinci mengenai analisis SWOT sampai penentuan misi BKK Akuntansi akan dijelaskan secara lebih detail.
1.    Analisis SWOT BKK Akuntansi
Analisis SWOT terdiri dari strength/kekuatan, weakness/kelemahan, opportunity/peluang, treatment/ancaman. Analisis ini dilakukan terhadap beberapa hal yang ada disekitar unit organisasi/BKK Akuntansi. Kelemahan dan kekuatan merupakan aspek internal dalam organisasi, sedangkan ancaman dan peluang merupakan aspek ekternal organisasi.
Dari aspek-aspek tersebut nantinya dianalisis termasuk strength, weakness, opportunity atau treatment. Bila ada aspek peluang hal itu bisa dijadikan sarana dan pendukung dalam mencapai visi organisasi melalui misi organisasi. Bila itu aspek kekuatan bisa dijadikan pendukung menyusun misi untuk mencapai visi organisasi. Bila ada aspek kelemahan maka dicari solusi agar menjadi kekuatan melalui penyusunan misi organisasi. Dan bila ada aspek ancaman maka dicari solusi mengatasi ancaman itu melalui misi organisasi. Beberapa hal yang perlu dianalisis dengan SWOT yaitu:
1.1.   Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Ada beberapa peraturan pemerintah dan pemerintah daerah yang mengikat unit BKK Akuntansi, beberapa contoh diantaranya:
1.
Tentang ekuivalensi waktu mengajar penuh (ewmp) bagi dosen
2.
Peraturan Kepala BKN Nomor 21 TAHUN 2010 
Aturan Kepegawaian
Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

3.

PERMENDIKNAS Nomor 17 TAHUN 2010 
Aturan Kepegawaian
Permendiknas nomor 17 tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi
4.
Instruksi Presiden Nomor 3 TAHUN 2003 
Aturan Kepegawaian
Instruksi Presiden tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government
Beberapa aturan pemerintah dan pemerintah daerah berbeda-beda isinya. Bila dianlisis dengan SWOT terhadap BKK Akuntansi, ada beberapa aturan sebagai peluang, ada yang sebagai ancaman.
Contoh aturan yang sebagai peluang diantaranya  Instruksi Presiden Nomor 3 TAHUN 2003 Aturan Kepegawaian. Instruksi Presiden tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Hal ini bisa menjadi peluang BKK Akuntansi menjadi unit yang ungul sebab telah berusaha menerapkan praktek teknologi e-Government.
Contoh aturan yang sebagai ancaman bagi BKK Akuntansi diantaranya contoh aturan-aturan lain diatas, yaitu tentang disiplin pegawai, plagiat di universitas dan aturan kerja dosen yang harus penuh. Bila tidak dilaksanakan dapat mengancam keberadaan BKK Akuntansi. Apalagi sampai saat ini BKK Akuntansi disiplin dosennya rendah dan sistem menghindari plagiat juga masih lemah.
1.2.Tata Kelolah Kelembagaan
Tata kelolah kelembagaan di BKK Akuntansi di pimpin oleh ketua BKK dengan dibantu oleh sekertaris BKK. Masa jabatan struktur organisasi selama 5 tahun. Pemilihan dilakukan secara musyawarah di forum prodi ekonomi. Saat ini ketua BKK Akuntansi dipimpin oleh bapak Wahyu Adi dengan sekertaris BKK bapak Nurhasan Hamidi. Tata kelolah lembagaan dalam BKK Akuntansi merupakan suatu kelemahan. Hal ini dibuktikan dari beberapa hal, dianataranya: pemilihan dilakukan dengan musyawarah, dimana para dosen cenderungn acuh dan pasif untuk menjadi bagaian tata kelolah kelembagan. Sehingga pada akhirnya orang yang terpilih dalam struktur kelolah organisasi, orang-orang yang tidak kapabel dan kurang bertanggungjawab. Akibatnya organisasi mengalir mengikuti arus, tanpa ada inovasi dan kreatifitas kerja. Selain itu pengambilan keputusan juga bersifat kaku dan otoriter, jadi semua harus menurut pada keputusan pemimpin. Tidak jarang pada rapat sering terjadi konflik dan perdebatan sengit.
Kepemimpinan juga merupakan aspek penting dalam BKK Akuntansi. Kepemimpinan diperlukan untuk mengelolah kelembagaan, mengambil keputusan dan mewakili BKK Akuntansi di luar organisasi. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang penuh tanggung jawab, transparan, adil, dan melindungi yang dipimpin/amanah. Pemimpin dan sekertaris di BKK Akuntansi dipilih melalui rapat dosen di prodi ekonomi. Adapun masa jabatan pemimpin BKK Akuntansi lima tahun.
Adapun tugas pemimpin BKK Akuntansi adalah memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, di tingkat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
Secara rinci tugasnya adalah :
1.      Bersama dewan dosen menyusun dan melaksanakan strategi pengelolaan/pengembangan, baik jangka pendek, menengah dan panjang dengan prinsip efesiensi, akuntabilitas, dan transparan .
2.      Melakukan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan ke dewan dosen serta mendesiminasikan hasil  pengelolaan secara transparan  pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
3.      Membuat dan melaksanakan sistem keuangan yang mantab.
4.      Membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan, serta proses pembelajaran pada Bidang Keahlian Khusus (BKK) secara berkelanjutan.
5.      Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PBM guna mendapatkan feedback yang hasilnya untuk kebijakan dan pembinaan kepada dewan dosen dan menegakkan kaidah-kaidah/ peraturan yang ada  untuk meningkatkan mutu lulusan.
6.      Melakukan pembinaan,  merencanakan, dan melaksanakan pengembangan  tenaga pengajar dan tenaga peneliti Bidang Keahlian Khusus (BKK) secara berkelanjutan
7.      Membuat dan melaksanakan  program unggulan yang dapat memperkuat existensi Bidang Keahlian Khusus (BKK).
8.      Menyusun program, membina himpunan mahasiswa dalam pengembangan bakat, minat, dan daya penalaran mahasiswa;
9.      Mengelola data berbasis EPSBED  yang menyangkut akademik, pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di Bidang Keahlian Khusus (BKK).
10.  Melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat bersama dewan dosen guna pegembangan dan penerapan Bidang Keahlian Khusus (BKK).
11.  Merencanakan dan melakukan kerja sama pendidikan dan penelitian, baik secara internal maupun external di lingkungan Universitas Sebelas Maret.
12.  Melakukan PDCA dalam rangka penjaminan mutu di Bidang Keahlian Khusus (BKK).
13.  Meningkatkan kesejahteraan, baik dosen maupun mahasiswa.
14.  Melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua kegiatan program kerja hasil kinerja pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
15.  Mengupayakan peningkatan status kelembagaan dari Bidang-bidang Keahlian Khusus menjadi Program Studi.
16.  Melaporkan semua kegiatan/kinerja ke Program Studi Pendidikan ekonomi.
Untuk masa jabatan saat ini pemimpin BKK Akuntansi yaitu bapak Wahyu Adi dibantu sekertaris BKK bapak Nurhasan Hamidi. Realita yang tersaji di lapangan pemimpin BKK Akuntansi memang berusaha memenuhi tugas-tugas, namun cenderung kearah otoriter sehingga semua keputusan bersifat terpusat pada pimpinan. Kepemimpinan yang tidak governance mejadi kelemahan bagi BKK Akuntansi.

1.3. Manajemen
Manajemen BKK Akuntansi telah berjalan mulai dari plan, do namun checknya masih kurang. Sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam pengelolahan BKK Akuntansi terkadang tidak teratasi. Selain itu komitmen dari anggota BKK Akuntansi masih lemah, mereka hanya sekedar melaksanakan tugas tanpa memikirkan perbaikan kedepan. Sebagai contoh manajemen praktek pengalaman lapangan/PPL, perencanaannya sudah matang, pelaksanaan juga berjalan, namun pengecekan dari pihak dosen terhadap keberjalanan kurang, sehingga proses PPL kurang terawasi dan dievaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa manajmen di BKK Akuntansi masih lemah dan merupakan kelemahan bagi BKK Akuntansi.

1.4. Mutu Akademik
Dalam Penjaminan mutu pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar, Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS  melaksanakan sistem penjaminan mutu (Quality Assurance). Untuk menjaga keakuratan hasil Program Studi pendidikan Ekonomi FKIP UNS membaginya dalam dua tugas, tugas pelaksanaan pertama dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan.
Berdasarkan diskusi dengan salah satu dosen BKK Akuntansi, bahwa mutu akademik salah satunya dilihat dari outcome, atau dalam hal ini lulusan BKK Akuntansi. Berdasarkan data pelacakan alumni BKK Akuntansi, aebagain besar mahasiswa sudah bekerja dengan masa mencarai kerja maksimal tiga bulan. Hanya saja banyak mahasiswa yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensi kelulusannya. Namun dapat disimpulkan lulusan BKK Akuntansi dibutuhkan dan relevan dengan dunia kerja, hal itu menunjukkan mutu akademik BKK Akuntansi merupakan kekuatan kemajuan BKK Akuntansi.
1.5. Budaya Akademik
Budaya akademik salah satunya bisa dilihat dari kebiasaan berdiskusi para civitas akademiknya, kegiatan tridharma para dosen dan kemahasiswaan. Budaya berdiskusi di BKK Akuntansi, bisa dibilang masih rendah. Diskusi antar doesn atau antar mahasiswa dan dosen dengan mahasiswa masih sangat jarang. Budaya diskusi itu biasanya hanya terpaksa tuntutan tugas. Selain kegiatan tridharma selain pendidikan juga masih lemah. Melihat rendahnya budaya akademik, hal itu menunjukkan adanya kelemahan dalam BKK Akuntansi.
1.6. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran di BKK Akuntansi menggunakan sistem kredit semester (SKS), dengan prinsip student center. Jadwal pembelajaran juga telah diatur sedemikian rupa, sehingga kelas dapat digunakan tanpa bertabrakan antar kelas. Namun pada prakteknya terkadang proses pembelajaran tidak berjalan sesuai rencana. Ada beberapa dosen yang tidak memenuhi pembelajaran atau jarang mengajar. Sebenarnya sistem pembalajaran di BKK Akuntansi sudah benar, walau pelaksanaannya kadang menyimpang. Hal ini menunjukkan sebuah kekuatan.
1.7. Kemampuan SDM
SDM yang ada di BKK Akuntansi terdiri dari dosen dan mahasiswa. Adapun kemampuan dosen BKK Akuntansi bisa terbilang berkompeten, kebanyakan mereka lulusan S2 dari luar UNS.  Hanya saja kompetensi itu terkadang tidak diikuti komimen yang kuat pada BKK Akuntansi. Di sisi lain mahasiswa atau input BKK Akuntansi tergolong berkualitas. Mahasiswa yang diterima di BKK Akunatansi pada semester  empat, semuanya berIPK diatas tiga. Bahkan kebanyakan cumlode, hal ini menjadi modal penting keberjalanan pembelajaran di BKK Akuntansi. Dapat disimpulkan kemampuan SDM di BKK Akuntansi merupakan sebuah kekuatan bagi BKK Akuntansi.
1.8. Finansial
Keuangan BKK Akuntansi bisa berasal dari berbagai sumber. Dosen di BKK Akuntansi langsung mendapat gaji dari pemerintah. Sedangkan untuk keuangan bagi BKK Akuntansi bisa berasal dari bantuan operasional perguruan tinggi negeri BOPTN. Namun semua pencairan dana dilakukan dengan sistem pengajuan proker/proposal, atau bisa dikatakan sistemnya  seperti remunerasi. Uang keluar bila kita mengeluarkan program kerja BKK. Dapat disimpulkan ini merupakan peluang bagi BKK Akuntansi untuk mendukung aktivitas BKK Akuntansi.
1.9. Jaringan Kerja Sama
Jaringan kerjasama dengan internal unit dalam UNS memang berjalan baik. Namun hubungan kerjasama ekternal diluar organisasi masih lemah, BKK Akuntansi hanya menjalin kerjasama ekternal dengan beberapa organisasi dan kebanyakan organisasi sekolah. Organisasi yang bekerjasama dengan BKK Akuntansi diantaranya SMA/SMK di Surakarta dan Sukoharjo. Bila melihat penjelasan diatas, jaringan kerja sama termasuk kelemahan dalam organisasi.
1.10.   Potensi Pasar, Nasional dan Internasional
Melihat outcome BKK Akuntansi yang mudah diserap di dunia kerja, hal itu menunjukkan bahwa BKK Akuntansi dibutuhkan dlam pasar dunia kerja nasional. Untuk pasar internasional BKK Akuntansi sebenarnya berkinginan masuk dan bisa masuk, hanya masih sedikit output yang sesuai dengan Pasar internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pasar nasional dan internasional masih menjadi peluang bagi BKK Akuntansi.
1.11.   Kekuatan Alumni
Output BKK Akuntansi berasal dari siswa SMA/SMK di luar kota dan dalam kota. Namun sebagian besar berasal dari dalam kota/Surakarta. Lulusan/alumni BKK Akuntansi sudah cukup banyak, dan kebanyakan mereka bekerja di jawa. Namun untuk kordinasi alumni dari awal meluluskan sampai saat ini belum ada. Jadi tidak ada hubungan dan koordinasi alumni. Sedangkan untuk marketing melalui alumni juga masih lemah, sebab sebagian besar mereka tetap di kota masing-masing. Sehingga tidak ada promosi keluar yang lebih luas dari alumni. Hal ini merupakan kelemahan dalam organisasi. Dan merupakan peluang besar untuk marketing bagi BKK Akuntansi.
1.12.    Kekuatan Kompetitor
Kompetitor dalam hal ini yaitu unit organisasi yang hampir sama dengan BKK Akuntansi. Kompetitor yang ada diantaranya FKIP Ekonomi Akuntansi Univeristas Muhamadiyah Surakarta dan FKIP Ekonomi Auntansi UNISRI. Kekuatan FKIP  Ekonomi Akuntansi termasuk hamper mengimbangi dari kuota, fasilitas dan pembiayaannya, sedangkan kualitasnya tergolong lemah. Sedangkan kekuatan FKIP Ekonomi Akuntansi UNSRI tergolong rendah, dengan peminat yang kurang dibanding  BKK Akuntansi UNS. Dapat disimpulkan kekuatan kompetitor lemah, hal ini merupakan peluang bagi BKK Akuntansi. Melihat fasilitas yang semakin ditingkatkan di UMS, hal ini juga bisa menjadi ancaman bagi BKK Akuntansi.
1.13.   Fasilitas
Fasilitas di BKK Akuntansi tergolong lengkap, terdapat ruang kelas, ruang dosen, perpustakaan, dan laboratorium bank. Untuk fasilitas bersama dengan unit lain juga tersedia, terdapat kantin, tempat fotocopy, tempat diskusi, tempat olahraga dan tempat parker. Fasilitas bisa dibilang lengkap, namun kualitas dan kuantitasnya masih rendah. Sebagai Contoh, ruang kelas masih tradisional yaitu tanpa AC, minim LCD dan kursi kelas yang tua. Fasilitas bersama juga minim dan seringkali tidak mencukupi. Fasilitas yang kurang tersebut dapat menghambat proses belajar dan mengurangi minat calon mahasiswa. Hal ini menunjukkan adanya ancaman bagi BKK Akuntansi.
1.14.   Teknologi
Teknologi yang tersedia di BKK Akuntansi bisa dikatakan masih minim. Fasilitas kelas untuk mata kuliah TIK masih minim dan masih berebut dengan kelas lain. Akses jurnal juga tidak tersedia. Sistem pengajaran juga masih ada bebrapa dosen yang tidak menggunakan computer. Dapat disimpulkan teknologi yang ada di BKK Akuntansi termasuk peluang.
1.15.   Sistem Informasi
Sistem informasi di BKK Akuntansi dilakukan secara tradisional maupun modern. Secara tradisonal dilakukan dengan tertulis maupun lisan. Sedangkan secara modern dilakukan dengan melalui website, dan blog. Hal ini menunjukkan sistem informasi di BKK Akuntansi sudah maju dan merupakan kekuatan BKK Akuntansi.

1.16.   Posisi Geografis dan Lingkungan
Secara geografis UNS memang berada pada daerah bukit, dengan medan yang naik turun. Jadi bila diprogramkan menaiki sepeda seperti UGM kurang tepat, sebab jalannya yang naik turun. Termasuk BKK Akuntansi yang berada pada kampus dengan kondisi tanah yang naik turun. Sedangkan kondisi lingkungan berada di kota, namun bukan pusat kota. Fasilitas masyarakat yang terdekat hanya baru ada statisun, rumah sakit, dan kebun binatang. Permasalahan transportasinya bisa dikatakan tidak ada, pihak kampus sudah menyediakan bus kampus, dan untuk sampai ke UNS juga terdapat banyak fasilitas bus. Secara geografis dan lingkungan UNS mudah dijangkau. Hal ini menjadi kekuatan bagi BKK Akuntasi.
1.17.   Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Hasil diskusi saya dengan salah satu dosen BKK Akuntansi, diperoleh informasi bahwa penelitian dan pengembangan masyarakat di BKK Akuntansi masih sangat minim. Jarang sekali dosen melakukan beberapa aspek tridharma tersebut. Dosen disibukan dengan aktivitas mereka masing-masing yang tidak ada hubungannya dengan BKK Akuntansi. Bahkan kebanyakan dosen disibukan dengan aktivitas di luar organisasi. Hal ini menunjukkan masih rendahnya jiwa kewirausahaan dalam perguruan tinggi. Penelitian dan pengabdian masyarakat di BKK Akuntansi dapat dikatakan merupakan kelemahan bagi BKK Akuntansi.
   Tabel Analisis SWOT BKK Akuntansi FKIP Ekonomi Akuntansi
No
Aspek di BKK Akuntansi
Saat Ini Dianalisis
Berdasarkan Analisis Diusahakan Menjadi
S
W
O
T
Target
1.
Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah


Sebuah peluang untuk perbaikan agar lebih displin, menghindari plagiat dan lain-lain
2.
Tata Kelolah Kelembagaan



Memperbaiki tata kelolah kelembagaan yang bijak, bertanggung jawab.
3.
Manajemen



Meningkatkan perbaikan tahap check, pengawasan dan evaluasi.
4.
Mutu Akademik



Terus dipertahankan dengan perbaiakn terus-menerus/continous improvement.
5.
Budaya Akademik



Budaya akademik diperbaiki dimulai dari dosen dan diikuti mahasiswa.
6.
Sistem Pembelajaran



Ditingkatkan dan dipertahankan sitem pembelajarannya, dan meningkatkan disiplin pada dosen dalam pembelajaran.
7.
Kemempuan SDM



Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan SDM. Baik melalui study, seminar maupun penelitian.
8.
Finansial



Secara aktif membuat TOR agar keberjalanan pembelajaran di BKK Akuntansi lancar, namun tetap bertanggungjawab.
9.
Jaringan Kerjasama



Meningkatkan jaringan kerjasama baik internal maupun eksternal, sehingga perkembangan kedepan dapat memperbaiki mutu dan mendorong financial BKK.
10.
Potensi Pasar, Nasional dan Internasional



Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis internasional sehingga kualitas outcome juga sesuai kebutuhan pasar.
11.
Kekuatan Alumni



Melakukan teracer study dan menjalin kontak dengan alumni, serta mendirikan ikatan alumni BKK Akuntansi.
12.
Kekuatan Kompetitor


Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas BKK Akuntansi.
13.
Fasilitas



Melengkapi dan meningkatkan fasilitas yang lebih baik dan modern sehingga membantu kenyamanan kegiatan civitas akademik.
14.
Teknologi



Meningkatkan ketersediaan teknologi pembelajaran agar membuat nyaman civitas akademik.
15.
Sistem Informasi



Meningkatkan sistem informasi yang mudah diakses setiap civitas akademik berbasis teknologi.
16.
Posisi Geografis dan Lingkungan



Mempertahankan kondisi geografis dan lingkungan agar tetap terjaga kelestarian dan keberdaanya.
17
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat



Menegakan aturan pentingnya tridharma bagi dosen.
Keterangan:
Garis bawah/underline : Target yang memerlukan perhatian lebih.
                                                                                          
2.    Baseline/Jatidiri BKK Akuntansi
Setelah melakukan analisis SWOT kita mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang ada di BKK Akuntansi. Selain itu kita juga perlu mempertimbangkan lingkungan di sekitar BKK serta kemampuan yang kita milki. Kemudian kita menyusun baseline/jatidiri/pemetaan BKK Akuntansi agar lebih terarah. Sebenarnya BKK Akuntansi sudah lama memiliki baseline, di blog disebutkan sebagai pemetaan BKK Akuntansi, yaitu “Guru bidang akuntansi yang kompeten dan memilki kemapuan wirausaha.”
            Menurut saya baseline BKK Akuntansi memang benar, tapi akan lebih tepat/efektif bila kemampuan kewirausahaan dihapus. Hal itu mepertimbangkan tujuan utama dari FKIP UNS sendiri yang sudah jelas yaitu mencetak generasi guru yang berkarakter kuat dan cerdas. Jadi pada intinya menjadi guru sepenuhnya, fokus pada tanggung jawab guru nantinya. Seharusnya kewirausahaan itu adalah semangat kewirausahaan dalam mengelolah sitem pembelajaran di sekolah. Jadi tetap fokus pada profesinya. Menurut saya baseline BKK Akuntansi yaitu “Mencetak Guru yang kompeten (Baik secara ilmu, proses, dan teknologi) dengan karakter kuat, cerdas dan amanah.”
3.    Target BKK Akuntansi berdasarkan Analisis SWOT
Berdasarkan analisis SWOT ditemukan beberapa kelemahan, peluang dan ancaman yang perlu dioptimalkan menjadi kekuatan mencapai visidan misi organisasi. Dasar menyusun visi dan misi dari SWOT diperjelas dengan target organisasi yang akan dijadikan kekuatan, diantaranya:
3.1.  Sebuah peluang untuk perbaikan agar lebih displin, menghindari plagiat dan lain-lain berdasarkan peraturan yang dituangkan pemerintah.
3.2.   Memperbaiki tata kelolah kelembagaan yang bijak, bertanggung jawab.
3.3.   Meningkatkan perbaikan tahap check, pengawasan dan evaluasi
3.4.   Budaya akademik diperbaiki dimulai dari dosen dan diikuti mahasiswa.
3.5.   Secara aktif membuat TOR/program kerja agar keberjalanan pembelajaran di BKK Akuntansi lancar, namun tetap bertanggung jawab.
3.6.   Meningkatkan jaringan kerjasama baik internal maupun eksternal, sehingga perkembangan kedepan dapat memperbaiki mutu dan mendorong financial BKK.
3.7.   Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis internasional sehingga kualitas outcome juga sesuai kebutuhan pasar.
3.8.   Melakukan teracer study dan menjalin kontak dengan alumni, serta mendirikan ikatan alumni BKK Akuntansi.
3.9.   Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas BKK Akuntansi.
3.10.   Melengkapi dan meningkatkan fasilitas yang lebih baik dan   modern sehingga membantu kenyamanan kegiatan civitas akademik.
3.11.             Meningkatkan ketersediaan teknologi pembelajaran agar membuat nyaman civitas akademik
3.12.             Menegakan aturan pentingnya tridharma bagi dosen.

4.    Visi BKK Akuntansi
Adapun visi BKK Akuntansi saat ini yaitu:
“Menjadi program studi yang menghasilkan tenaga guru/instruktur yang berkarakter kuat dan cerdas dengan kompetensi pendidikan akuntansi yang mampu melaksanakan pendidikan dan pengajaran berbasis teknologi informasi dan mampu menyesuaikan diri serta berkompetensi di pasar nasional maupun internasional.”
Menurut saya visi BKK Akuntansi sudah baik dan jelas. Memang tujuan utama FKIP adaalh menghasilkan guru yang berkarakter kuat dan cerdas. Selain cita-cita BKK Akuntansi juga sudah bertaraf internasional.
5.      Misi BKK Akuntansi
Adapun misi BKK Akuntansi sebagai upaya mencapai visi diantatranya:
5.1. Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian.
5.2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang kependidikan.
5.3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bidang kependidikan yang bermanfaat bagi masyarakat;
5.4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang pengembangan bidang kependidikan.

Misi BKK Akuntansi saat ini memang telah berupaya mencapai visi organisasi. Misi itu benar, namun ada beberapa hal yang dilupakan. Berdasarkan analisis SWOT dan targetan BKK Akuntansi, agar menjadi misi yang tepat/efektif maka perlu ada beberapa perbaikan misi, diantaranya:
5.1. Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian.
5.2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang kependidikan.
5.3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bidang kependidikan yang bermanfaat bagi masyarakat;
5.4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang pengembangan bidang kependidikan.
5.5.    Menegakan peraturan kedisiplinan dan tanggungjawab tenaga pengajar/dosen, serta kewajiban tridharma bagi dosen.
5.6.   Meningkatkan sistem tata kelolah kelembagaan dan manajemen yang berakarakter kuat, cerdas dan amanah.
5.7.   Melengkapi dan mengembangkan fasilitas, teknologi dan sistem informasi berbasis IT.
5.8.   Meningkatkan jaringan kerjasama baik dengan organisasi internal maupun eksternal.
5.9.   Menjalin kerjasama dengan alumni dengan ikatan alumni BKK Akuntansi yang kuat.
5.10.   Meningkatkan kemampuan SDM/dosen melalui study, seminar dan lokakarya, sebagi upaya menuju kualitas pembelajaran bertaraf internasional.



Tidak ada komentar: